tryantika.blogspot.com

Coretan Tentang Hidup...

Foto Saya
Nama:
Lokasi: Pangkalpinang, Bangka Belitung, Indonesia

"about me from your glasses" tapi bukan karena saya tidak tahu bagaimana saya?

Minggu, 30 Januari 2011

Katakpun tahu apa itu menghargai hidup, kawan..

Jika kita hidup pada zamannya, zaman Rasulullah, tanyakan pada diri kita, apa kita mampu memegang komitmen suci untuk setia membela agama_Nya?

Sejenak merenungkan diri, sungguh, aku takut aku masuk golongan mereka yang menentangmu, Rasulullah. Tapi aku sungguh ingin menjadi mereka yang pertama kali mengangkat tangan dengan komitmen jihad membela agama_Mu, ingin menjadi mereka yang “As-sabiqun al-awwalun”.

Loncat kesini,

“coba Adam tidak tergoda oleh rayuan syaitan melalui Hawa untuk memakan buah Khuldi, mungkin kita tidak akan mengenal dan menginjakkan kaki didunia, bumi. Kita sudah menikmati surga_Nya.”

Ini yang tidak pantas diucapkan, tapi ini naluri seorang manusia untuk berfikir dan bertanya layaknya manusia, kita tidak bisa berfikir selalu tampak suci, itu karena perjanjian kontrak antara syaitan dan Allah jauh beberapa hari nan silam *melalui hitungan_Mu.

Loncat kesini,

Jika kita terlahir lebih awal dari penemu-penemu hebat seperti, Einstein, Graham Bell, Thomas Alva Edison, Galileo Galilei dkk yang sebagian dari mereka adalah penyandang cacat, tanyakan pada diri kita, apa kita mampu menemukan apa yang mereka temukan?

Jika kita sedikit mengubah waktu, bertukar posisi, mereka ada pada zaman kita dan kita ada zaman mereka, mampukah kita untuk terus semangat dan bangkit di setiap kegagalan? Mampukah kita tidak terus bertanya mengapa kita terlahir begini, mengapa kita terlahir begitu, tidak ada kesyukuran disana.

Mungkin bumi ini akan selamanya gelap, mungkin bumi ini akan selamanya tampak begitu jauh, jauh dari jangkauan genggaman tangan.

Loncat kesini,

Jika kita terlahir lebih dulu dari mereka pejuang-pejuang Indonesia, tanyakan pada diri kita, apa akan ada rasa Nasionalisme yang tinggi dalam diri kita, apa akan ada yang namanya Negara Indonesia?

Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak akan memiliki sejarah Kemerdekaan, jika pahlawan-pahlawan kita terus mengeluh. Jangan salahkan para pejuang jika harus menuju Kemerdekan selama ratusan tahun dulu, jangan katakan mereka lemah dan bodoh karena mau dijajah yang katanya 3,5 abad lamanya.

Loncat kesini,

Ini loncatan katak terakhir kawan, dia menuju batu penghargaan. Mengukir “cobalah hargai hidup dengan pemahaman tujuan hidup lebih dulu”.

Aku salut pada katak ini, salut dengan rasa menghargainya kepada hidup, dan sangat salut dengan kemampuannya dalam menulis diatas batu,#to be continued

Minggu, 23 Januari 2011

Sebuah Perjanjian

Aku benci sebuah perbandingan, banci benar kelihatannya…

Kita kenal situs jejaring sosial “facebook”, jutaan status cuaca hati seseorang terupdate bak air mengalir. Karena saat ini, situs “facebook” sedikit bertransformasi menjadi sebuah situs laporan cuaca.

Try Antika
aq benci sebuah perbandingan,
banci bener kelihatannya...
Thursday at 10:27pm • • Like • Comment

Ini memang cuaca hati yang muak dengan sebuah perbandingan,

Perbandingan yang bagaimana? Pertanyaan yang patut muncul sebagai sebuah pe ralatan pemahaman.

Perbandingan yang baik akan menghasilkan yang baik, perbandingan yang buruk akan menghasilkan yang buruk. Ini adalah salah satu kodrat dalam kehidupan.

Ketika kita membuat sebuah perbandingan dalam kehidupan sebagai tolok ukur dalam intropeksi diri, maka kita akan membuat parameter yang begitu berharga dalam kehidupan kita. Akan muncul simbol (sama dengan) = diujung perbandingan yang kita buat, dan diikuti sebuah kata bersinergi yakni “menuju kesuksesan”, dan sangat berharap diujungnya akan muncul kembali simbol (sama dengan) = dan diteruskan dengan kata “kesuksesan”. Ini yang diharapkan. Perbandingan yang baik menghasilkan yang baik.

Tapi,

Ketika kita membuat sebuah perbandingan sebagai racun yang berkhasiat tinggi dalam memadamkan kobaran semangat dalam kehidupan kita, maka kobaran semangat itu akan mati oleh racun yang kita buat sendiri dalam konteks sebuah perbandingan. Perbandingan yang terlihat banci dalam berbagai sisi. Perbandingan yang buruk menghasilkan yang buruk.

Aku benci sebuah perbandingan, banci benar kelihatannya.

Dia yang tidak memiliki komitmen yang kuat memang akan membentuk kepribadian ganda. Dimana letak kesenangan disana dia akan berpijak.

Antara perbandingan yang dibuat orang lain dan perbandingan yang dibuat sendiri. *Ini masih dalam konteks perbandingan yang buruk menghasilkan yang buruk.

Ketika orang lain menetapkan perbandingan antara diri kita dan diri yang lain, akan muncul perbandingan tanpa pikir panjang, perbandingan tanpa akibat, hanya ada sebab dalam perbandingan yang dibuat, terlihat pincang secara fisik. Namun ketika kita menetapkan perbandingan by our self, kita cenderung berfkir, akan menghasilkan apa perbandingan yang kita buat ini?, dan ini menciptakan bumbu “kehati-hatian” atau bisa kita bilang “teliti” dalam proses peracikannya. Karena segala sebab dan akibat yang ada akan tertuju pada satu arah yakni diri kita sendiri.

Aku benci sebuah perbandingan, banci benar kelihatannya.

Dia yang tidak memiliki komitmen yang kuat memang akan membentuk kepribadian ganda. Dimana letak kesenangan disana dia akan berpijak.

Tulisan ini isinya sebuah perbandingan jika dilihat lebih cakap.